Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di lingkungan SIT Al-Madinah dipersiapkan dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Sebelum memulai PTM para siswa mendapatkan vaksinasi Pfizer dari Puskesmas Karadenan. Untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala virus COVID-19 sekolah telah menyiapkan berbagai antisipasi dini, salah satuya dengan system barcode.
SMA IT Al-Madinah menjadi sekolah pertama di Kabupaten Bogor yang menerapkan sistem barcode. Inisiasi sistem tersebut sebagai bentuk kerja sama dengan KEMENKES RI. Kita patut bangga dari ratusan sekolah di Indonesia SMA IT Al-Madinah lolos seleksi sekolah dengan tingkat prokes yang ketat.
“Proses yang dilalui tidak mudah. Kita harus menyiapkan data, membuat surat dan memastikan kondisi sekolah aman dan nyaman untuk memulai pembelajaran. Sarana dan prasarana yang memadai sehingga kita mengantongi izin barcode dari KEMENKES & KEMDIKBUDRISTEK RI.” Ujar Ibu Mega Suci Florina Waka Kesiswaan SMA.
Memasuki wilayah SMA IT Al-Madinah siswa-siswi dilarang berkerumun, datang dan berbaris dengan mengatur jarak. Sebelum masuk dilakukan pengecekan suhu dengan thermogun. Kemudian Siswa membuka aplikasi peduli lindung yang telah diunduh di HP masing-masing. Lalu scan barcode untuk chek in.
Siswa-siswi mencuci tangan dengan sabun, mengonfirmasi kejadiran pada guru piket lalu menuju kelas masing-masing. 6 September 2021 uji coba barcode dilaksanakan. Siswa-siswi yang terjadwal datang di hari tersebut sangat antusias. “Keren Bu, Sekolahnya pakai barcode serasa mau ke Mall.” Ujar Natasya. Masih ada juga siswa yang baru menggunakan barcode, karena selama pandemik tidak mobilisasi ke tempat tertentu. Ini menjadi pengalaman baru yang menyenangkan.Saat pulang sekolahpun siswa-siswi diingatkan untuk melakukan cek out atau scan barcode keluar yang telah disediakan.
Di SMA IT Al-Madinah sangat menerapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga para siswa dan orang tua tidak khawatir saat PTM dilaksanakan. Dengan adanya PTM ini menjawab kegelisahan dari berbagai pihak, khususnya orang tua. Siswa-siswi tidak terlena dengan keadaan yang santai saat daring. Bahkan guru bisa memotivasi secara langsung siswa dalam belajar sehingga ruh pendidikan dan atmosfir belajar menjadi nyata dan nyaman.
PTM ini juga merupakan keberhasilan dari PTM sebelumnya. Dengan Prokes yang ketat, hanya menghadirkan 50% siswa di sekolah. Menyediakan pembelajaran yang optimal dan terus memotivasi siswa agar tetap semangat belajar menjadi motivasi kami dalam memberikan pelayanan terbaik. Semoga pandemi ini segera berakhir, agar para siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan normal dan masuk seperti biasanya. Yussi Anggita – Guru Bahasa Indonesia SMA IT Al-Madinah
Kutipan dari Waka Kesiswaan SMA
Ibu Mega Suci Florina, S.Pd.
“Scan barcode adalah upaya kami untuk mendeteksi dini kesehatan para siswa sebagai bentuk pelayanan terbaik masa pandemic. Selain menerapkan Prokes yang ketat.”