Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini menjadi salah satu alasan generasi jaman sekarang susah lepas dari gadget. Dalam perkembangannya tentu akan dijumpai begitu banyak sisi positif serta negatifnya. Namun, meski demikian pelarangan penggunaan gadget itu sendiri agaknya menjadi kurang relevan lagi. Alih alih melarangnya, kita bisa mencoba memberikan arahan agar penggunaannya dapat lebih bijak sehingga tidak justru menjadi bumerang. TPACK (technological pedagogical content knowledge) dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan dunia pendidikan. Sebagai guru masa kini hendaknya terus mengembangkan inovasi pembelajaran. Salah satu teaching assessment berbasis teknologi yakni dengan implementasi e-modul interaktif liveworksheet. Alternatif yang cukup komplit yang bisa dicobakan dalam pembelajaran dikelas serta bisa langsung diakses dari gadget mereka.
Implementasi aplikasi ini sekaligus mampu mewadahi berbagai profil belajar murid. Apakah murid tersebut memiliki gaya belajar visual, auditori atau kinestetik. Aplikasi ini tidak hanya berfokus tentang bagaimana penyelesaian soal namun juga dapat divariasikan untuk membuat modul yang interaktif. Misalnya saja menyisipkan video dilengkapi dengan bahan bacaan serta dapat ditambahkan lembar kerja dengan tipe soal yang variatif. Mulai dari berbagai tipe soal bentuk dropdown, Multiple choice exercises,benar salah, menjodohkan, soal drag & drop, Word search puzzles (soal bentuk puzzle), Open-answer questions (essay) dan yang lebih menarik lagi adalah adanya fitur yang bisa dimanfaatkan untuk listening & speaking exercises (bahasa Asing – arab, inggris, dll), serta juga bisa menambahkan menambahkan mp3 ke lembar worksheet, video youtube, file powerpoint serta link lainnya.
Hasil dari lembar kerja juga bisa langsung didapatkan murid dan guru setelah proses pengerjaan. Tentu saja hal ini menjadikan kegiatan evaluasi tidak lagi menjadi momok menakutkan dan ajang eksekusi ketercapaian pembelajaran dalam kelas. Sekaligus bisa menjadi sarana yang membantu murid untuk berefleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilalui. Dalam implementasinya dikelas, modul interaktif ini bisa diaplikasikan melalui flip classroom (kelas terbalik). Sehingga harapannya anak akan lebih siap menghadapi pembelajaran ketika mereka sudah mengetahui tujuan serta materi yang akan dipelajari sebelum kelas dimulai. Agar lebih menarik lagi, mengintegrasikan aplikasi ini dengan aplikasi lainnya akan menambah nilai visual sehingga bisa disesuaikan dengan karakter murid serta subjek pembelajaran.
Salam dan Bahagia
Eka Wulandari, S.Pd.