Dalam pendidikan karakter, tentu menyangkut tiga ranah moral. Yaitu, konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral feeling), dan perilaku moral (moral behaviour). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.
Pendidikan karakter digalakkan dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan.
Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.
Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.
Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Sesuai dengan dasar negara kita, Pancasila, ada lima karakter utama yang merupakan fokus pengembangan gerakan PPK, yaitu:
Religius
Karakter pertama yang berhubungan dengan iman kepada Tuhan yang Maha Esa ini diwujudkan dalam pelaksanaan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi toleransi terhadap pelaksanaan ajaran agama dan kepercayaan yang berbeda, juga hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
Nasionalis
Karakter kedua menggarisbawahi bahwa kepentingan bangsa dan negara adalah di atas kepentingan diri dan kelompok semata. Untuk memperoleh pemahaman tersebut, yang harus menjadi perhatian adalah cara berpikir dan bersikap, serta kepedulian.
Integritas
Karakter ketiga ini adalah nilai yang berdasar pada usaha seseorang memperbaiki dirinya agar dapat menjadi orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaannya. Di samping itu, seseorang dengan karakter ini juga memiliki komitmen serta kesetiaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan juga moral
Mandiri
Karakter keempat menunjukkan sikap tidak bergantung pada orang lain. Ketidaktergantungan ini dimaksudkan dalam mengarahkan tenaga, pikiran, dan waktu sendiri demi mewujudkan cita-cita.
Gotong royong
Karakter terakhir terlihat dari sikap menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu dalam menyelesaikan masalah bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, serta memberi pertolongan bagi orang yang membutuhkan.